Senin, 25 Oktober 2010

Darah untuk kemanusiaan






Kecanduan saya akan donor darah dimulai pada tahun 2002 di Padang ketika Ayah membutuhkan transfusi darah sebanyak 5 kantong. Waktu itu Ayah menderita sakit yang cukup parah dan juga berimbas anemia. Paniklah saya waktu itu yang kebetulan jaga full dirumah sakit ( waktu itu belum menikah dan belum bekerja ). Suster bilang harus menyediakan darah minimal lima kantong. Saya langsung lari ke PMI terdekat dan menanyakan prosedurnya. Waktu itu darah bisa di sediakan PMI tapi harus menyediakan darah pengganti. Karena memang persediaan darah di PMI kurang dari yang dibutuhkan.

Untung saja darah yang ada di PMI cocok dengan darah Ayah. Setelah urusan administrasi selesai saya pun mengajukan diri untuk langsung donor buat darah pengganti. Dengan mengucapkan basmalah dan memberanikan diri demi Ayah tercinta...satu dua tiga masuk lah jarum ke lengan kanan saya dan darah pun mengalir sebanyak 250 cc.

Setelah itu selama dua tahun berturut turut setiap 90 hari sekali rutinlah saya donor darah di PMI Jakarta sampai delapan kali berikutnya. Pada tahun 2005 saya hamil maka aktivitas donor darah berhenti dulu. Tapi kelamaan berhentinya sampai tahun 2010.

Tahun 2010 ini saya memutuskan untuk berbagi darah bagi kemanusiaan. Alhamdulillah saya dianugerahi Allah badan yang sehat. Pertama niat saya lurus untuk membantu sesama, karena saya mengalami paniknya waktu Ayah membutuhkan darah. Sementara dari data terakhir klik disini kebutuhan darah itu setiap bulan sebesar 3000 kantong , jumlah yang tersedia dari pendonor setiap bulannya hanya 1800 sampai 2000 kantong.

Selain itu dari berbagai referensi yang saya baca juga bisa diperoleh dari klik disini dan klik disini manfaat donor darah yang paling penting menyehatkan bagi pendonor dan penerima darah.

AYO DONOR DARAH